Last Updated on Agustus 19, 2023 by TeknoFusion
Bank Indonesia, bank sentral Indonesia, baru-baru ini menerapkan biaya baru untuk pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sebelumnya, pelaku usaha dapat menggunakan QRIS secara gratis, tetapi sekarang mereka diwajibkan membayar biaya Merchant Discount Rate (MDR) ke bank. Tarif MDR bervariasi tergantung pada jenis transaksi, dengan bisnis mikro dikenakan biaya 0,3% dan transaksi lainnya dikenakan biaya 0,7%. Namun, kategori-kategori tertentu seperti transaksi pemerintah dan donasi terbebas dari biaya ini. Kebijakan ini, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2023, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran digital dan memperluas ekosistem keuangan digital. Biaya MDR yang terkumpul akan digunakan untuk menjaga layanan QRIS dan menutupi biaya yang ditanggung oleh penyedia. Meskipun dikenalkannya biaya ini, transaksi QRIS terus digunakan secara luas, mencapai 184,3 juta pada bulan Mei 2023 saja. Tarif MDR baru dimaksudkan untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang layanan QRIS, yang telah populer karena efisiensi transaksinya.
Ringkasan Biaya Transaksi QRIS
- Bank Indonesia telah menerapkan tarif baru untuk Merchant Discount Rate (MDR) dalam penggunaan QRIS untuk pembayaran digital.
- Tarif MDR baru adalah 0,3% untuk usaha mikro dan 0,7% untuk transaksi lainnya.
- Beberapa kategori pelaku usaha, seperti transaksi pemerintah dan sumbangan, tidak dikenakan biaya MDR.
- Biaya MDR akan digunakan untuk mempertahankan layanan QRIS dan menutupi biaya yang ditanggung oleh penyedia.
Apa itu QRIS?
QRIS, yang merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard, adalah sistem pembayaran digital yang menggabungkan berbagai kode QR dari berbagai Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), dan telah populer di kalangan masyarakat karena proses transaksi yang efisien. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran dengan cara memindai kode QR yang ditampilkan oleh pelaku usaha. Dengan mengintegrasikan beberapa kode QR ke dalam satu sistem, QRIS menyederhanakan proses pembayaran bagi pelaku usaha dan pelanggan. Ini menyediakan pengalaman pembayaran yang mulus dan nyaman, menghilangkan kebutuhan akan uang tunai atau kartu fisik. Adopsi QRIS telah signifikan, dengan jutaan transaksi tercatat setiap bulannya. Efisiensi dan kemudahan penggunaan sistem ini telah berkontribusi pada penerimaan luas dan preferensi di kalangan masyarakat.
Tarif MDR dan Kategori
Tarif Diskon Pelaku usaha (MDR) baru untuk pembayaran digital di Indonesia bervariasi tergantung pada kategori pelaku usaha, dengan bisnis mikro dikenakan biaya 0,3% dan transaksi lainnya dikenakan biaya 0,7%. Biaya baru ini, yang diterapkan oleh Bank Indonesia (BI), bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran digital dan memperluas ekosistem keuangan digital. Namun, kategori pelaku usaha tertentu seperti transaksi pemerintah dan sumbangan terbebas dari biaya MDR. Penting untuk dicatat bahwa pelaku usaha yang menyediakan Pilihan Pembayaran Digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) akan dikenakan biaya tambahan ini. Biaya MDR yang dikumpulkan akan digunakan untuk menjaga layanan QRIS dan menutupi biaya yang ditanggung oleh penyedia. Kebijakan ini diterapkan pada 1 Juli 2023, untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang layanan QRIS.
Dampak dan Manfaat
Penerapan tarif baru untuk Merchant Discount Rate (MDR) dalam penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran digital telah menghasilkan dampak dan manfaat yang signifikan bagi ekosistem keuangan digital di Indonesia. Pengenalan biaya MDR bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran digital dan menjaga keberlanjutan layanan QRIS. Dengan membebankan biaya kepada pelaku usaha untuk menyediakan QRIS sebagai opsi pembayaran digital, Bank Indonesia dapat menutupi biaya yang ditanggung oleh penyedia dan memastikan keberlanjutan jangka panjang dari layanan tersebut. Selain itu, pembebasan beberapa kategori pelaku usaha, seperti transaksi pemerintah dan sumbangan, dari biaya MDR membantu mendukung sektor-sektor penting ini. Sistem QRIS telah populer di kalangan masyarakat karena efisiensinya dalam transaksi, dan telah memfasilitasi volume transaksi yang besar, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan ekosistem keuangan digital di Indonesia.